Raden Aria Wigananda



R. Aria Wigananda diangkat menjadi penguasa di Sumenep pada tahun 1460- 1502 M dengan gelar Pangeran Secodiningrat IV.26 Sementara ketika Jokotole wafat dimakamkan di desa Sa’-asa yang termasuk kecamatan Manding. Aria Wigananda memperistri saudara sepupunya, yaitu putri dari Banyak Wedi yang masih bersaudara dengan Jokotole. Perkawinan keduanya dikaruniai keturunan dua orang, yaitu R. Ayu Ratmina dan juga seorang putri yang namanya tidak dikenal sejarah. Ada pemindahan keraton kembali yang semula pada jaman pemerintahan Jokotole ada di Banasare, maka ketika pemerintahan Aria Wigananda dipindahkan ke daerah Gapura, yang sekarang Gapura menjadi kota kecamatan terletak 13 Kilometer di sebelah timur kota Sumenep.
Pada penjelsan di awal dikatakan, bahwa Banyak Wedi memperistri  putri adipati Gresik sekaligus menggantikan mertuanya menjadi adipati perkawinan banyak Wedi dikaruniai keturunan tiga orang anak yaitu Arya Banyak Mondang, Arya Susuli dan seorang putri yang menjadi istri Aria Wigananda. Putra Banyak Wedi yang bernam Arya Banyak Mondang, setelah menikah dikaruniai keturunan empat orang, yaitu Aria Wirabaya (pangeran Siding Puri), Aria Tokandur dan yang dua lainnya perempuan. Dalam Babad Sumenep diceritakan, bahwa Aria Wirabaya aau Pangeran Siding Puri memperistri saudara sepupunya yang bernama R. Ayu Ratmina dan dikaruniai keturunan tiga orang anak yang semuanya perempuan. Salah satu putri dari Pangeran Siding Puri tersebut bernama Nyai Susur. Arya Wigananda tidak dikaruniai keturunan laki-laki sebagai pelanjut tahta pemerintahan Sumenep. Maka setelah usianya telah lanjut dan tidak sanggup lagi untuk menjalankan roda pemerintahan, ditunjuk sebagai pengganti dari tahta pemerintahan tersebut adalah Ariaa Wirabaya.

DARTAR PUSTAKA


Bendara Akhamad, Lintasan Sejarah Sumenep dan Asta Tinggi beserta Tokoh didalamya, Sumenep: Barokah, 2011.
H.J. Graaf, Puncak Kekuasaan Mataram, Jakarta: Grafitipress 1986.
Mien A. Rifai, Lintasan Sejarah Madura, Surabaya: Yayasan Lebbur Legga 1993.
R. Werdisatra dan R. Sastra Widjaja, Bhabhad Songennep, Balai Poestaka1921.
Reis Over Java, Madura and Bali, In Het Midden yang ditulis pada tahun 1847 M
S.  Kartodirdjo,  M.D  Poesponegoro  dan  N  Notosusanto,  Sejarah  Nasional  Indonesia  II,Jakarta: Balai Pustaka 1977.




Postingan terkait: