Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa
Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau
Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.
Administrasi
Madura
dibagi menjadi empat kabupaten, yaitu:
1.
Bangkalan
2.
Sampang
3.
Pamekasan
4.
Sumenep
Pulau ini termasuk
provinsi Jawa Timur dan memiliki nomor kendaraan bermotor sendiri, yaitu “M”
sesuai dengan namanya Madura yang terkenal dengan PLAT M
Sejarah
Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi
subordinat daerah kekuasaan yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 900-1500,
pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti
Kediri, Singhasari, dan Majapahit.
Di antara tahun 1500 dan
1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada
kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan
Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada
paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial
Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah
Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi
bagian dari provinsi Jawa Timur.
Ekonomi
Secara keseluruhan, Madura termasuk salah satu daerah miskin di
provinsi Jawa Timur. Tidak seperti Pulau Jawa, tanah di Madura kurang cukup
subur untuk dijadikan tempat pertanian. Kesempatan ekonomi lain yang terbatas
telah mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan. Faktor-faktor ini telah
mengakibatkan emigrasi jangka panjang dari Madura sehingga saat ini banyak
masyarakat suku Madura tidak tinggal di Madura. Penduduk Madura termasuk
peserta program transmigrasi terbanyak.
Pertanian subsisten
(skala kecil untuk bertahan hidup) merupakan kegiatan ekonomi utama. Jagung, singkong,
tembakau merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian di Madura, tersebar
di banyak lahan kecil. Ternak sapi juga merupakan bagian penting ekonomi
pertanian di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani
selain penting untuk kegiatan karapan sapi. Perikanan skala kecil juga penting
dalam ekonomi di sana.
Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah tembakau.
Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau
dan cengkeh bagi industri kretek domestik. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura
juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam.
Bangkalan yang terletak di ujung barat Madura telah mengalami industrialisasi
sejak tahun 1980-an. Daerah ini mudah dijangkau dari Surabaya, kota terbesar
kedua di Indonesia, dan dengan demikian berperan menjadi daerah suburban bagi
para penglaju ke Surabaya, dan sebagai lokasi industri dan layanan yang
diperlukan dekat dengan Surabaya. Dengan adanya Jembatan Suramadu sangat meningkatkan interaksi daerah Bangkalan
dengan ekonomi regional.
Budaya
Madura terkenal
dengan budaya Karapan sapinya.
Tokoh
1.
Raden Wijaya
2.
Sakera
Lain-lain
1.
Kiai Pragalbo …-1531. Ayah dari:
2.
Kiai Pratanu Panembahan Lemah Duwur 1531-1592. Ayah dari:
3.
Pangeran Tengah 1592-1621. Saudara dari:
4.
Pangeran Mas 1621-1624
5.
Pangeran Praseno Pangéran Tjokro di Ningrat I 1624-1647. Anak dari
Tengah and Ayah dari:
6.
Pangeran Tjokro di Ningrat II 1647-1707, Panembahan 1705. Ayah
dari:
7.
Raden Temenggong Sosro di Ningrat Pangeran Tjokro di Ningrat III
1707-1718. Saudara dari:
8.
Raden Temenggong Suro di Ningrat Pangeran Tjokro di Ningrat IV
1718-1736. Ayah dari:
9.
Raden Adipati Sejo Adi Ningrat I Panembahan Tjokro di Ningrat V
1736-1769. Kakek dari:
10.
Raden Adipati Sejo Adi Ningrat II Panembahan Adipati Tjokro di
Ningrat VI 1769-1779
11.
Panembahan Adipati Tjokro di Ningrat VII 1779-1815, Sultan
Bangkalan 1808-1815. Anak dari Tjokro di Ningrat V dan Ayah dari:
12.
Tjokro di Ningrat VIII, Sultan Bangkalan 1815-1847. Saudara dari:
13.
Panembahan Tjokro di Ningrat IX, Sultan Bangkalan 1847-1862. Ayah
dari:
14.
Panembahan Tjokro di Ningrat X, Sultan Bangkalan 1862-1882.