Pada waktu R. Tumenggung Pratamingkusumo
menjabat sebagai bupati Sumenep yang memerintah antara tahun 1901-1926 M, ia
membangun sebuah menara di Masjid Jamik Sumenep, yang ditempatkan disebelah
barat (belakang Masjid). Juga ia melaksanakan pembangunan jalan (rel) kereta
api tahun 1897-1901 M yang menghubungkan Kamal sampai ke Kalianget Timur.
Jaringan komunikasi banyak mengalami perubahan, dengan adanya jalan kereta api.
Dan untuk menunjang sara Transportasi, memperlancar jalannya perekonomian
rakyat, maka diadakan juga tranportasi kapal laut dari Kalianget menuju
Panarukan (Situbondo).
Banyak pula pemuda madura yang bergabung ke
dalam gerakan nasional “Yong Islamietan Bond” (Persatuan Pemuda Islam). Gerakan
politik Yong Islamietan Bold dan Serikat Islam yang berdasarkan keagamaan di
Madura ini memang cepat mendapat dukungan dan pengikut yang luas oleh orang
Madura. Pada waktu itu, pendiri Serikat Islam H.O.S. Cokroaminoto di anggap
sebagai malaikat penyelamat terhadap tindakan Pangreh Praja.
Dua tahun sesudah berdiri, Serikat Islam
berhasil menanamkan pengaruhya di kalangan orang Madura. Pusat perwakilan partai
politik ini terbentuk di Sampang (1911), Sepudi (1913), Bangkalan (1914),
Sumenep (1914), Pamekasan (1914), dan perenduan (1916). Hampir seluruh pengurus
cabangnya memiliki gelar kebangsawanan sedangkan sisanya merupakan kiyai dan
Haji. Dipakainya Islam sebagai landasannya menyebabkan partai ini mampu ikut
menanamkan rasa nasionalisme dikalangan anggotanya.
DARTAR PUSTAKA
Bendara Akhamad, Lintasan Sejarah Sumenep dan
Asta Tinggi beserta Tokoh didalamya, Sumenep: Barokah, 2011.
H.J. Graaf, Puncak Kekuasaan Mataram, Jakarta:
Grafitipress 1986.
Mien A. Rifai, Lintasan Sejarah Madura,
Surabaya: Yayasan Lebbur Legga 1993.
R. Werdisatra dan R. Sastra Widjaja, Bhabhad
Songennep, Balai Poestaka1921.
Reis Over Java, Madura and Bali, In Het Midden
yang ditulis pada tahun 1847 M
S.
Kartodirdjo, M.D Poesponegoro
dan N Notosusanto,
Sejarah Nasional Indonesia
II,Jakarta: Balai Pustaka 1977.