R. Jaingpati



R. Jaingpati memerintah Sumenep antara tahun 1644-1648 M. sebagi pemimpin baru di Sumenep, kehadiran R. Jaingpati tidak dapat  di terima rakyat  Sumenep. Semua kebijakan pada semua sistem pemerintahan tidak dapat melakukan perubahan di berbagai bidang. Perekonomian, pendidikan, budaya dan keagamaan semuanya semakin memburuk. Hat tersebut membuat rakyat Sumenep tidak bersimpati terhadap kepemimpinan R. Jaingpati. Sehingga semua rakyat Sumenep berharap dan berdo’a agar R. Jaingpati secepatnya diganti oleh pemimpin dari keturunan asli Sumenep.

Raden Bugan putra R. Abdullah (Pang. Cokronegoro I) yang selamat dari peperangan melawan Mataram kini telah dewasa. Setelah beberapa tahun lamanya R. Bugan menempa dirinya dalam bidang agama di Giri dan dalam bidang tata Pemerintahan di Mataram, merasa terpanggil untuk kembali ke Sumenep meneruskan harapan semua rakyat Sumenep. Karena R. Bugan mendengar kabar bahwa Sumenep dipimpin oleh R. Jaingpati sepupu Pangeran Cakraningrat I yang tak cakap dalam menjalankan pemerintahan. Setelah melalui peperangan dan dukungan dari rakyat Sumenep serat dibantu oleh R. Trunojoyo, akhirnya R. Bugan dapat merebut Sumenep kembali pada tahun 1648 M.

Postingan terkait: