Pangeran Yudonegoro/ R. Bugan




R. Bugan menjadi adipati Sumenep antara tahun 1648-1672 M dengan gelar Pangeran Yudonegoro berpangkat tumenggung. Sebelumnya R. Bugan (Pangeran Yudonegoro) telah memperistri anak keponakan R. Trunojoyo yang bernama Nyai Kani, yaitu putri dari K. Jumantara di Sampang. Dari hasil perkawinannya dikaruniai keturunan empat orang, yaitu R. Ayu Batur, R. Ayu Artak, R. Ayu Otok, R. Ayu Kacang.
Semenjak Pangeran Yudanegara memimpin Sumenep keadaan kehidupan masyarakat mulai agak aman. Rakyat tak begitu ketakutan baik malam maupun siang. Mereka dapat megerjakan sawah ladangnya lagi dengan tekun. Sehingga beberapa saat kemudian kemakmuran mulai dapat dirasakan. Ia dikenal amat biajak dan arif sehingga tidak mau menerima laporan dari bawahannya yang hanya bersifat issu dan mengarah kepada fitnah. Dalam melakukan tugas ke Blambangan yang diperintah Mataram, ia berhasil memadamkan pemberontakan dan Blambangan tunduk kepada Mataram. Berkat keberhasilannya memadamkan pemberontakan di Blambangan, Pangeran Yudanegara mendapat anugerah gelar Pangeran Macan Walung. Dan setelah wafat, Yudanegara dimakamkan di Banasokon desa Kebunagung, disebelah barat kota Sumenep, terltak di bawah buit Asta Tinggi.

Postingan terkait: