R. Aria Kanduruan



Masa berlangsungnya R. Aria Kanduruan antara tahun 1559-1562 M dengan gelar Pangeran Notokusumonegoro.28 Walaupun pada awal pemerintahan R. Aria Kanduruan kurang mendapat dukungan dari rakyat Sumenep. Namun karena semua kebijakan secara perlahan dapat diterima oleh rakyat, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama kehadiran R. Aria Kanduruan dapat diterima pula. R. Aria Kanduruan memindahkan keraton dari Parsanga ke Karang Sabu desa Karang Duak kecamatan kota.
R. Aria Kanduruan memperistri putri dari raj Terung (Sidoarjo), yaitu R. Husein. Dari hasil perkawinan tersebut dikaruniai dua orang putra, yaitu Raden Banten atau Pangeran Lor I dan Pangeran Wetan I. Usia yang semakin lanjut dirasa tidak sanggup lagi untuk menjalankan roda pemerintahan di Sumenep, maka R. Aria Kanduruan memanggil kedua putranya R. Banten dengan Pangeran Wetan I untuk dapat menjalankan pemerintahan di Sumenep. Hal tersebut tentunya tidak lepas juga dari musyawarah sesepuh keraton. R. Aria Kanduruan wafat, jenazahnya dimakamkan di Asta Karang Sabu desa Karang Duak, yaitu bekas lokasi keratonnya.

Postingan terkait: