PULAU MASALEMBU KEINDAHAN WISATA SUMENEP



Sumenep, yang kaya akan pulau yang sangat indah salah satu di antaranya  diantaranya pulau masalembu, tetapi Bagi warga Sumenep mungkin kurang menarik atau biasa karena harus berlayar dengan jarak tempuh yang lumayan  10 hingga 12 jam perjalanan laut dari pelabuhan Kalianget dengan ombak yang menguji nyali
Berawal dari lokasi penemuan mayat, Pantai Masna telah bermetamorfosis menjadi tempat wisata indah yang diminati para wisatawan lokal maupn manca negara . Kumpulan manusia pun mulai bergerumun, di kejutkan dengan Sebujur tubuh berwarna pucat itu berjenis kelamin perempuan. Masih cukup muda. Antara kisaran usia 25 hingga 30-an tahun. Perempuan itu selanjutnya diketahui bernama Masna. Seorang warga Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu. Pulau yang lautnya menjadi lokasi tenggelamnya KMP Tampomas II pada bulan Januari 1981 silam.
Menurut beberapa masyarakat sekitar, kejadian itu berlangsung di sekitar 2006. Tepatnya di pinggir pantai Jung Beddi di Kampung Jung Lao’, Desa Sukajeruk. “Sudah cukup lama, Pak. Lebih kurang empat tahun yang lampau. Dan yang pertama kali menemukan tubuh Masna adalah seorang anak kecil yang juga merupakan warga sekitar. Jenazah Masna ditemukan dalam keadaan posisi terlentang dengan beberapa luka yang diduga diakibatkan fauna laut. “Masyarakat  di sekitar sini menduga Masna meninggal karena diseret ombak. Dugaan itu berdasarkan kenyataan di tubuhnya tak ditemukan bekas penganiayaan,”
Peristiwa itu selanjutnya cepat menyebar Warga dari desa lain mulai berdatangan untuk sekadar melihat lokasi ditemukannya mayat Masna. Lambat laun, area sekitar pantai yang awalnya tak begitu dikenal tersebut, oleh lidah warga Masalembu—khususnya di Desa Sukajeruk, disebut Pantai Masna.
Suasana di kawasan pantai Masna yang berada di kawasan Jung Beddhi, Desa Sukajeruk itu memang cukup teduh. Sejauh mata memandang, ratusan pohon nyiur (kelapa) melambai-lambai. Maklum, kawasan kepulauan Masalembu memang identik dengan kawasan bernyiur.
Disamping kelapa, di sekitar pantai juga terdapat beberapa pohon Camplong. Ada beberapa pohon yang cukup unik. Keunikan itu terlihat pada akarnya. Sebagian besar akar tidak tertanam di dalam tanah,Mungkin hal itu akibat dikikis ombak. Namun anehnya, pohon itu tetap tak roboh. Bahkan masih kokoh. "Tepat di bawah pohon camplong ini mayat Masna ditemukan warga,"kata Om, salah satu warga lainnya sambil tangannya menunjuk ke arah pohon unik itu.
Tak seperti di tempat lain sekitar Pantai Masna, pemandangan laut jika dilihat dari posisi itu memang terkesan sangat menarik dan indah. Keindahan itu dipadukan dengan pemandangan lain di arah barat pantai. Di sana terlihat posisi pantai yang menjorok ke arah selatan.
Pengunjung Pantai Masna rata-rata warga Masalembu yang masih muda-mudi. Ya, mengingat lokasi pantai yang memang sunyi senyap dan jauh dari pemukiman penduduk, sehingga tak jarang tempat itu malah dijadikan ajang mojok alias pacaran. Memang pas, dan aman dari incaran mata penduduk. Meski hal itu tak bisa dibiarkan
Suasana di kawasan pantai Masna memang cukup teduh. Sejauh mata memandang, ratusan pohon nyiur (kelapa) melambai-lambai. Maklum, kawasan kepulauan Masalembu memang identik dengan kawasan bernyiur.
Konon Masalembu merupakan pulau kosong yang mulai berpenghuni sejak abad 17. Menurut keterangan beberapa warga Masalembu, pulau ini pertama kali disinggahi oleh saudagar-saudagar Bugis yang biasa berdagang ke tanah Jawa.
Saudagar-saudagar itu singgah akibat perahunya kurang mendapat cukup angin untuk berlayar. Saat itu, pulau yang masih belum memiliki nama tersebut penuh dengan hewan jenis sapi atau lembu. Oleh karenanya, orang-orang Bugis menyebut pulau tersebut dengan sebutan Nusa (pulau) Lembu. Namun lama kelamaan sebutan itu berubah menjadi Masalembu. Masa berarti banyak, sehingga Masalembu bermakna banyak lembu. Tanah di pulau itu rupanya sangat cocok untuk menanam pohon kelapa, sehingga orang-orang Bugis ini mulai menanam tunasnya.
Kondisi tersebut mulai membentuk profesi warga. Disamping melaut, warga Masalembu juga menjadikan kegiatan budidaya kelapa sebagai mata pencaharian. Hasil dari berkebun kelapa itu dikirim dalam jumlah besar keluar pulau.“Rata-rata warga di sini memiliki lahan luas yang dijadikan kebun kelapa. Kadang ada seorang warga yang memiliki lahan sampai lebih dari 2 hektar,” kata Darwis warga Desa Masalima.
Kembali pada pantai Masna, disamping kelapa, di sekitar pantai juga terdapat beberapa pohon Camplong. Bahkan, ada beberapa pohon yang cukup unik. Keunikan itu terlihat pada akarnya. Sebagian besar akar tidak tertanam di dalam tanah. Mungkin hal itu akibat dikikis ombak. Namun anehnya pohon itu tetap tak roboh. Bahkan masih kokoh.
Bagi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri tidak ada salahnya berkunjut, berwisata ke pulau masalembu di samping wisata yang indah, masalembu juga mempunyai kekayaan laut yang sangat kaya yaitu terdapat banyak sekali ikan besar, jadi cocok lah untuk mancing mania mencobanya




Postingan terkait: