Melalui hasil musyawaroh sesepuh keraton,
diangkat sebagai pengganti pangeran Bukabu dalam menjalankan roda pemerintahn
di Sumenep adalah adiknya sendiri yang bernama R. Notoningrat berangsung antara
tahun 1348-1358 M.19 Pada waktu memerintah Sumenep, R. Notoningrat juga melakukan
pemindahan keraton yang semula ada di daerah Bukabu, dipindahkan ke daerah
Baragung yang masih termasuk kecamatan Guluk-guluk kabupaten Sumenep.
Dikarenakan pusat pemerintahan ada di Baragung, maka R. Notoningrat dikenal
dengan nama Pangeran Baragung. Dari hasil perkawinannya pangeran Baragung
dikaruniai seorang putri yang bernama R. Ayu Dewi Endang Kilangen.
Karena dirasakan usia telah tua dan tidak
sanggup lagi untuk menjalankan roda pemerintahan Sumenep, maka ditunjuk
penggantinya adalah menantu Pangeran Baragung, yaitu Suami dari R. Ayu Dewi
Endang Kilangen yang bernama Bramakanda dengan Gelar Gajah Pramada atau
Pangeran Secodiningrat I berpangkat Tumenggung. Perkawinan R. Ayu Dewi Endang
Kilangen dengan Bramakanda atau Gajah Pramada atau Pangeran Secodiningrat I
dikaruniai R. Agung Rawit.